
Mahasiswa UPNVY Berhasil Mengembangkan Wedhang Berbahan Dasar Ekstrak Kulit Salak Pondoh sebagai Minuman Inovatif Kekinian
Sleman - Tim Zalacca PKM-K UPNVY yang terdiri
dari empat mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta telah berhasil mengembangkan
wedhang berbahan dasar esktrak kulit Salak Pondoh, produk tersebut disebut
Wedhang Susu Zalacca Bubble yang nantinya akan ikut berkompetisi bersama 14 tim
lolos pendanaan lainnya untuk mewakili UPN “Veteran” Yogyakarta dalam Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Tim Zalacca dibimbing oleh Heni Handri Utami, SP., MM. dan
diketuai oleh Ardiansyah Sanjaya (Agroteknologi 2017) serta beranggotakan
Qurrotul Uyun (Agroteknologi 2017), Annis Muthia Arifani (Agribisnis 2017) dan
Nur Prangawayu (Teknik Industri 2018).
Inovasi produk yang lahir dengan
menggabungkan keilmuan Teknik Industri, Agroteknologi, dan Agribisnis ini hadir
bukan untuk bersaing dengan UMKM, tetapi untuk membersamai guna mencapai
kejayaan dan akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
dengan menjadikan UMKM pengolah salak lain sebagai mitra usaha, baik dalam hal
bahan baku hingga limbah yang belum bisa dimanfaatkan seperti biji salak yang
dalam hal ini bekerja sama dengan UMKM pengolah biji salak.
Pemilihan Salak Pondoh diantara salak
jenis lainnya ialah selain dikenal berasal dari Sleman, salak jenis ini juga populer
dan disukai banyak orang. Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian
Kementerian Pertanian (Barantan Kementan) dalam Kompas.com (24/3/2017) menyatakan
bahwa Salak Pondoh disukai karena rasa nan manis, tekstur garing dan aromanya nan
sedap. Dan menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2016, Turi merupakan
kecamatan dalam Kabupaten Sleman dengan produksi Salak Pondoh tertinggi.
Meskipun produksi salak meningkat, bahkan telah sampai dunia internasional
seperti Selandia Baru. Tapi hal ini tidak berbanding lurus dengan pemanfaatan
limbah salak, karena konsumsi terpusat pada daging salak, padahal masih ada
kulit dan biji salak yang tidak kalah banyak manfaatnya, khususnya kulit salak.
Hasil uji fitokimia membuktikan bahwa kulit salak mengandung flavonoid, tanin
dan sedikit alkaloid, sehingga kulit salak bersifat sebagai antidiabetes karena
adanya senyawa tersebut.
“Saya sebelumnya tidak menyukai
wedhang karena rasa jahe nan pedas dan aroma nan kuat yang begitu kental,
tetapi dengan minuman ini siapapun anak muda saya yakini berubah menjadi
menyukai wedhang”, ucap salah satu anggota Tim Zalacca PKM-K UPNVY dan juga merupakan
mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Nur
Prangawayu. Ia juga menambahkan kalau Wedhang Susu Zalacca Bubble hadir selain
untuk memanfaatkan kulit salak yang sedikit pemanfaatanya, tetapi juga untuk meningkatkan
konsumsi dari wedhang di kalangan anak muda atau milenial, yaitu dengan
menggunakan bubble berbahan dasar salak sehingga wedhang akan terasa
manis dan memiliki aroma campuran salak dan jahe yang menggugah. Hingga kini,
tim Zalacca PKM-K UPNVY telah mengembangkan varian rasa dan komposisi menjadi
beragam, seperti rasa taro, strawberry, dan brown sugar dengan pilihan
komposisi susu orisinal atau susu skim rendah lemak, dan akan terus berkembang
ke depannya.
Meskipun dihadang dengan pandemi
COVID-19, Ardiansyah Sanjaya dan tim yakin bahwa Program Kreativitas Mahasiswa
ini selain akan membawa benefit yang besar, tapi juga akan membawa kebermanfaatan
sosial kepada masyarakat sehingga dapat terus berlangsung dan berkelanjutan
meskipun Program ini telah berakhir.